Nama : Annisa Bulan Dewi
Kelas : VIII G
No Absen : 6
Ulasan Novel Ayat-ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika-Basmala
Tahun Pertama terbit : 2004
Jumlah Halaman : 418
Jenis buku : Religius
Ayat-ayat cinta ini telah di layar
lebarkan .Kisahnya dibuka dengan keseharian seorang pemuda dari Indonesia
bernama Fahri. Ia seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di salah satu
universitas bergengsi di Cairo, Mesir. Ia digambarkan sebagai tokoh yang saleh,
pintar, santun, baik, dan sederet label sempurna lainnya. Cercaan itu
dilengkapi dengan anugerah fisik sempurna yang dilekatkan sang penulis padanya.
Walhasil, sekurang-kurangnya ada 4 wanita cantik yang menginginkan Fahri
menjadi pendamping. Wanita tersebut adalah Nurul, Noura, Maria dan Aisha
Fokus utama cerita ini sebenarnya adalah cinta. Tapi penulis membungkusnya dengan koridor islami. Klimaks konflik dimulai saat Fahri menikahi seorang wanita bernama Aisha, yang merupakan keturunan beberapa Negara yakni Palestina, Turki dan Jerman. Ia digambarkan sebagai wanita dengan mata yang menawan. Ia menggunakan cadar, cerdas, kaya, cantik dan semua sifat sempurna lainnya. Fahri yang anak seorang pedangang tape ketan cukup mendapatkan berkah luar biasa dengan menikahi seorang putri milyarder, si Aisha ini. Kisah kemudian bergulir pada sosok Maria, gadis cantik penganut Kristen Koptik yang merupakan tetangga Fahri.
Kelebihan
setting adalah yang yang menarik nya. Penulis novel ini agaknya memahami betul lekuk cantik Mesir utamanya Cairo. Bagi pembaca, hal ini tentu semacam kunjungan lewat kata. Menyenangkan! Selain setting, keunggulan buku ini mungkin dari fragmen adegan yang memukau, tetap membuat silau. Misalnya saat Maria sekarat, ia bermimpi bertemu Maryam ibunda Nabi Isa. Ia tidak diijinkan memasuki pintu Syurga sebelum ber-islam. Kemudian Maria sadar dan mengucapkan kalimat syahadat kemudian meninggal dalam keadaan ber-islam. Dari segi bahasa, penulis bermain aman. Bahasanya sederhana, runut dan mudah dimengerti. Sederhana meski kisahnya terlampau sempurna.
setting adalah yang yang menarik nya. Penulis novel ini agaknya memahami betul lekuk cantik Mesir utamanya Cairo. Bagi pembaca, hal ini tentu semacam kunjungan lewat kata. Menyenangkan! Selain setting, keunggulan buku ini mungkin dari fragmen adegan yang memukau, tetap membuat silau. Misalnya saat Maria sekarat, ia bermimpi bertemu Maryam ibunda Nabi Isa. Ia tidak diijinkan memasuki pintu Syurga sebelum ber-islam. Kemudian Maria sadar dan mengucapkan kalimat syahadat kemudian meninggal dalam keadaan ber-islam. Dari segi bahasa, penulis bermain aman. Bahasanya sederhana, runut dan mudah dimengerti. Sederhana meski kisahnya terlampau sempurna.
Kekurangan
Buku ini sangat menarik bagi kalangan
remaja dan orang dewasa,tetapi alur yang bertemakan cinta ini maknanya masih
sulit diserap oleh anak-anak. Kekurangan lain nya yaitu, seperti kesalahan penggunaan
tanda baca dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang perlu dibenahi dalam
cerita novel itu sendiri. Sperti pada bagian pernikahan Fahri dengan Maria. Ada
baiknya penulis menyelipkan dalil tentang bolehnya seorang lelaki muslim
menikahi Ahli Kitab seperti wanita Nasrani ataupun Yahudi, sehingga lebih jelas
dalam penyampaian dakwahnya dan menghilangkan keragu-raguan pembaca tentang
bolehnya menikah dengan perempuan Ahli Kitab. Dan berbagai kekurangan lainnya
yang sebenarnya tertutupi dengan keindahan dan kuatnya pesan novel tersebut.
Kesimpulan
Banyak yang merekomendasikan novel
ini untuk dibaca, sebab sarat akan nilai-nilai keislaman. Ayat-ayat cinta in
merupakan novel dengan kisah romansa religius yang tetap mengusung predikat
sebagai novel pembangun jiwa. Novel ini benar-benar menarik bagi kalangan
remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar